Pura Agung Besakih: Kompleks Pura yang Megah di Bali
Ketika kamu menginjakkan kaki di Bali, sebuah petualangan spiritual menanti di Pura Agung Besakih. Terletak di lereng Gunung Agung, pura ini bukan hanya sebuah kompleks keagamaan, tetapi juga sebuah mahakarya arsitektur dan spiritualitas. Dikenal sebagai ‘Pura Ibu’ Bali, kompleks ini berdiri di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Bayangkan dirimu berada di lokasi yang telah menyaksikan ribuan tahun sejarah, menjadi saksi bisu evolusi spiritual dan budaya di Bali. Pura Agung Besakih bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga sebuah lambang dari kekayaan sejarah dan kebudayaan Hindu di Bali.
Sejarah Pura Agung Besakih dan Signifikansi
Sejarah Pura Agung Besakih adalah sebuah perjalanan waktu yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Kompleks pura ini memiliki akar yang mendalam dalam sejarah Bali, yang dimulai sejak zaman megalitik.
Pura Agung Besakih tidak hanya berperan sebagai ‘Pura Ibu’ tetapi juga sebagai pusat spiritual bagi umat Hindu di Bali. Setiap batu, setiap sudut di kompleks ini bercerita tentang perjalanan spiritual dan budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Pura Agung Besakih telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan spiritual masyarakat Hindu di Bali. Posisi pura yang strategis di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi dan dianggap paling suci di Bali, memberikan pura ini sebuah aura mistis yang menarik. UNESCO telah mengakui nilai historis dan kultural Pura Agung Besakih, menegaskan pentingnya kompleks pura ini sebagai Situs Warisan Dunia.
Pura ini bukan hanya tentang struktur fisiknya, tetapi juga tentang warisan yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan spiritual umat Hindu di Bali.
Mengunjungi Pura Agung Besakih memberimu kesempatan untuk menyelami lebih dalam sejarah dan tradisi Bali. Kamu akan merasakan hubungan yang mendalam antara umat manusia, alam, dan spiritualitas, sebuah pengalaman yang hanya bisa ditemukan di tempat sakral seperti Pura Agung Besakih.
Arsitektur dan Tata Letak Pura Agung Besakih
Saat kamu memulai perjalananmu dari Denpasar menuju Pura Agung Besakih, yang terletak di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, kamu akan segera menyadari mengapa tempat ini dianggap sebagai pura terbesar di Bali. Pura Agung Besakih, yang juga dikenal sebagai Pura Besakih, berdiri dengan megah di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali dan dianggap suci oleh umat Hindu.
Kompleks Pura Besakih adalah kumpulan dari 18 pura pendamping yang mengelilingi pura pusat, Pura Penataran Agung Besakih. Di sini, kamu akan menemukan pengaruh arsitektur khas Bali yang terpadu dengan kepercayaan dan tradisi Hindu. Setiap pura dalam kompleks ini memiliki tata letak mandala, yang melambangkan alam semesta dalam agama Hindu. Hal ini menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam bagi siapa saja yang berkunjung.
Dalam kompleks Pura Agung Besakih, terdapat pula Pura Basukian dan Pura Kiduling, serta tempat-tempat suci lain yang terhubung melalui sistem penataan yang cermat. Setiap pura di sini memiliki peranannya sendiri dalam praktik keagamaan dan spiritualitas masyarakat Hindu di Bali, menjadikan Pura Agung Besakih sebagai pusat kegiatan keagamaan di pulau ini.
Tidak hanya penting secara spiritual, kompleks pura ini juga merupakan cagar budaya yang menampilkan peninggalan zaman megalitik, seperti menhir dan tahta batu, yang mengungkap sejarah panjang dan pentingnya tempat ini dalam budaya Bali. Struktur teras piramid di beberapa area pura menunjukkan keterampilan arsitektur dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip kesucian dan kesimbangan.
Saat mengunjungi Pura Agung Besakih, kamu akan merasakan kehadiran dewata, yang dihormati di setiap pura. Pura ini tidak hanya penting bagi umat Hindu di Bali tetapi juga bagi wisatawan yang ingin memahami pengaruh agama Hindu yang mendalam di Bali.
Perjalanan menuju pura melewati panorama Bukit Jambul, memberikan pengalaman yang mempesona sebelum kamu tiba di kawasan suci Pura Agung Besakih. Kompleks ini, yang terletak di kecamatan Rendang, tidak hanya dikenal karena keagungannya tetapi juga karena peranannya dalam menjaga keseimbangan spiritual dengan alam, sesuai dengan konsep ‘penyeimbang Gunung Mandara’ dalam mitologi Hindu.
Dengan arsitektur yang kaya akan simbolisme dan lokasi yang penuh makna, Pura Agung Besakih adalah sebuah lambang keagungan dan spiritualitas, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam, arsitektur, dan kekayaan tradisi Bali.
Baca Juga : Panduan Lengkap – 10 Daftar Tempat Wisata Budaya di Indonesia dari berbagai Provinsi yang Berbeda
Pura Utama dan Tempat Suci di Pura Agung Besakih
Di hati Pura Agung Besakih, yang terletak di Desa Besakih di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, terdapat Pura Penataran Agung Besakih. Pura ini adalah pusat spiritual dan arsitektural dari kompleks pura terbesar di Bali. Merupakan tempat suci bagi umat Hindu di Bali, Pura Penataran Agung Besakih memainkan peran penting dalam ritual dan upacara keagamaan.
Dalam kompleks Pura Agung Besakih, yang juga termasuk dalam daftar cagar budaya, terdapat 18 pura pendamping, termasuk Pura Basukian dan Pura Kiduling. Pura Basukian, khususnya, dikenal sebagai tempat di mana agama Hindu pertama kali diperkenalkan di Bali. Menurut kepercayaan setempat, pura ini adalah tempat di mana Dewata, atau dewa-dewi, pertama kali turun ke Bali.
Setiap pura di kompleks ini memiliki desain yang unik, menunjukkan pengaruh arsitektur kuno dan bahasa sansekerta. Tata letak pura-pura ini didasarkan pada konsep mandala, yang merefleksikan keseimbangan alam semesta dalam agama Hindu. Pura ini tidak hanya penting secara spiritual tetapi juga secara arsitektural, dengan struktur teras piramid dan penataan yang terorganisir dengan baik.
Mengunjungi Pura Agung Besakih adalah perjalanan yang tak hanya menyuguhkan keindahan arsitektural tetapi juga pengalaman spiritual yang mendalam. Dalam perjalanannya dari Denpasar menuju Desa Besakih, wisatawan akan melewati panorama Bukit Jambul, sebuah pemandangan yang menakjubkan sebelum mencapai kawasan suci Pura Agung Besakih.
Kawasan Pura Agung Besakih juga kaya akan peninggalan sejarah, termasuk artefak megalitik dan menhir yang tersebar di seluruh area. Pura ini dianggap suci karena letaknya yang strategis, tidak hanya secara geografis tetapi juga dalam konteks spiritual dan mitologi Hindu Bali.
Pura Agung Besakih di Bali adalah bukti nyata dari pengaruh agama Hindu yang mendalam di pulau ini. Dengan berkunjung ke pura ini, kamu akan merasakan hubungan antara alam, keilahian, dan umat manusia yang telah berlangsung selama berabad-abad. Pura ini bukan hanya tentang bangunan fisiknya; ini adalah tempat di mana sejarah, kepercayaan, dan kebudayaan Bali bertemu.
Festival dan Ritual di Pura Agung Besakih
Pura Agung Besakih, yang terletak di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, tidak hanya dikenal sebagai kompleks pura terbesar di Bali, tetapi juga sebagai pusat dari berbagai festival dan ritual agama Hindu. Terletak di lereng Gunung Agung, pura ini menjadi saksi dari banyak perayaan dan upacara keagamaan yang penting bagi umat Hindu di Bali dan pengunjung dari seluruh dunia.
Salah satu festival utama yang diadakan di Pura Agung Besakih adalah upacara Odalan, yang dirayakan setiap 210 hari sekali sesuai dengan kalender Pawukon Bali. Odalan merupakan perayaan untuk menghormati Dewata, dewa-dewi dalam agama Hindu. Festival ini diadakan dengan meriah, diiringi dengan musik tradisional, tarian, dan persembahan makanan dan bunga.
Pura Penataran Agung Besakih, sebagai pura utama dalam kompleks, menjadi pusat dari kegiatan ritual ini. Di sini, prosesi-prosesi keagamaan dilaksanakan dengan penuh hikmat, dihadiri oleh ribuan umat Hindu dari seluruh Bali dan pengunjung dari berbagai daerah. Festival ini bukan hanya penting secara religius tetapi juga menjadi bagian dari warisan budaya Bali.
Di dalam kompleks Pura Agung Besakih, terdapat 18 pura pendamping yang juga mengadakan perayaan serupa, masing-masing dengan ciri khas dan ritualnya sendiri. Pura Basukian, misalnya, memiliki peranan penting dalam perayaan yang berkaitan dengan sejarah agama Hindu di Bali.
Selain Odalan, Pura Agung Besakih juga menyelenggarakan upacara-upacara besar lainnya seperti Hari Raya Galungan dan Kuningan, yang merupakan perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Selama periode ini, kompleks pura dipenuhi dengan dekorasi bambu berhias yang disebut ‘penjor’, menambah keindahan dan semangat perayaan.
Mengunjungi Pura Agung Besakih selama periode festival ini memberikan kesempatan yang unik untuk menyaksikan kekayaan tradisi dan budaya Bali. Baik umat Hindu maupun wisatawan dianjurkan untuk menghormati dan mengikuti etiket yang berlaku di pura saat mengikuti atau menyaksikan upacara-upacara ini.
Pura Agung Besakih, dengan peranannya sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya di Bali, menunjukkan bagaimana agama Hindu mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Bali. Dengan berkunjung ke pura ini, terutama selama festival, kamu akan merasakan kekuatan spiritual dan keindahan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun di pulau ini.
Mengunjungi Pura Agung Besakih
Bagi para pengunjung yang tertarik mengunjungi Pura Agung Besakih, penting untuk mengetahui informasi praktis terlebih dahulu. Pura Agung Besakih terletak di Kabupaten Karangasem, Bali. Jam buka pura ini bervariasi, namun sebaiknya datang pada pagi hari untuk menghindari keramaian. Untuk masuk ke kompleks pura ini, dikenakan tiket masuk dengan harga terjangkau. Selain itu, penting juga untuk menghormati aturan berpakaian yang berlaku dan menunjukkan rasa hormat kepada tempat suci.
Mengunjungi Pura Agung Besakih, yang terletak di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, adalah pengalaman yang tidak terlupakan. Sebagai pura terbesar di Bali, terletak di lereng Gunung Agung, kompleks ini menawarkan pandangan yang mendalam tentang agama Hindu dan budaya Bali. Untuk memaksimalkan kunjunganmu, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui:
1. Persiapan Perjalanan:
- Dari Denpasar ke Pura Besakih, kamu akan menikmati perjalanan melewati lanskap indah Bali, termasuk panorama Bukit Jambul yang menakjubkan.
- Pastikan untuk mengecek kondisi cuaca dan status Gunung Agung, terutama jika ada aktivitas vulkanik.
2. Informasi Praktis:
- Situs resmi Pura Besakih menyediakan informasi terkini tentang jam buka dan harga tiket masuk.
- Mengenakan pakaian yang sopan dan pantas adalah penting saat mengunjungi pura. Penutup kepala dan pakaian yang menutupi bahu dan lutut biasanya diharuskan.
3. Tata Letak dan Struktur:
- Pura Agung Besakih adalah kompleks dari 18 pura pendamping, termasuk Pura Penataran Agung Besakih dan Pura Basukian.
- Kunjungan dapat dimulai dari kawasan pura utama, di mana struktur teras piramid dan mandala yang menggambarkan alam semesta dalam agama Hindu terlihat jelas.
4. Pentingnya Menghormati Tradisi:
- Sebagai tempat suci, Pura Agung Besakih dihormati oleh umat Hindu di Bali dan pengunjung diharapkan untuk mengikuti etiket pura yang berlaku.
- Menjelajahi kompleks pura ini juga berarti menghormati peninggalan zaman megalitik dan artefak suci lainnya yang menjadi bagian dari sejarah pura.
5. Aspek Budaya dan Spiritual:
- Di Pura Agung Besakih, pengunjung dapat menyaksikan praktik keagamaan dan ritual yang berlangsung, terutama selama festival seperti Odalan.
- Bagi mereka yang tertarik dengan sejarah dan mitologi Hindu Bali, berkunjung ke pura-pura seperti Pura Gelap dan Pura Kiduling menawarkan wawasan tambahan.
6. Menjelajahi Kawasan Sekitar:
- Desa Besakih dan sekitarnya menawarkan berbagai aktivitas dan situs menarik, termasuk kerajinan lokal dan pemandangan alam.
- Pertimbangkan untuk mengunjungi kawasan suci pura agung besakih dan mengeksplorasi lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Bali.
7. Transportasi dan Akses:
- Memilih kendaraan yang tepat sangat penting, terutama jika bepergian dari Denpasar atau area lain di Bali.
- Kawasan pura dapat diakses dengan berbagai jenis transportasi, termasuk bus, taksi, atau kendaraan sewaan.
Mengunjungi Pura Agung Besakih memberikan kesempatan unik untuk mengeksplorasi kekayaan spiritual dan budaya Bali. Pengalaman ini tidak hanya menawarkan wawasan tentang agama Hindu dan tradisi Bali tetapi juga memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang memukau di salah satu situs paling sakral di Indonesia.
Menjelajahi Kawasan Sekitar Pura Agung Besakih
Setelah mengunjungi Pura Agung Besakih, perjalananmu di Bali belum berakhir. Kawasan di sekitar pura, terutama di Desa Besakih dan sekitarnya, menawarkan beragam pengalaman yang kaya budaya dan alam. Berikut adalah beberapa kegiatan dan tempat yang bisa kamu jelajahi:
1. Eksplorasi Gunung Agung:
- Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali dan dianggap suci, adalah latar belakang yang mengesankan untuk Pura Agung Besakih. Bagi para pendaki, mendaki Gunung Agung akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
- Pemandangan dari puncaknya pada hari yang cerah adalah sesuatu yang spektakuler, menghadirkan panorama Bali dan lautan sekitarnya.
2. Desa Besakih dan Kebudayaan Bali:
- Desa Besakih, tempat Pura Agung Besakih berada, menawarkan wawasan mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan budaya Bali. Kamu bisa melihat langsung bagaimana masyarakat setempat menjalankan kehidupan mereka dengan latar belakang budaya Hindu yang kental.
- Berkunjung ke desa-desa sekitar juga memberi kesempatan untuk melihat langsung kerajinan tangan dan seni tradisional Bali.
3. Situs Bersejarah dan Megalitik:
- Di sekitar Pura Besakih, kamu akan menemukan berbagai peninggalan bersejarah dan megalitik, termasuk menhir dan struktur batu kuno yang memberi wawasan tentang sejarah awal Bali.
- Beberapa situs ini dianggap memiliki nilai spiritual tinggi, membuatnya menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang tertarik dengan aspek spiritual dan historis Bali.
4. Panorama Bukit Jambul:
- Dalam perjalanan menuju atau dari Pura Besakih, jangan lewatkan kesempatan untuk berhenti di Bukit Jambul. Tempat ini menawarkan pemandangan lembah dan sawah yang memukau, yang merupakan ikon dari keindahan alam Bali.
5. Wisata Kuliner dan Pasar Tradisional:
- Kunjungi pasar lokal untuk mencicipi makanan tradisional Bali dan menemukan berbagai oleh-oleh khas. Ini adalah kesempatan untuk menikmati kekayaan kuliner Bali dan berinteraksi langsung dengan penduduk lokal.
6. Pura Lain di Kawasan:
- Di sekitar Pura Agung Besakih, terdapat beberapa pura lain yang juga layak dikunjungi, seperti Pura Gelap dan Pura Kiduling, yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri dalam arsitektur dan fungsi ritualnya.
7. Aktivitas Kreatif dan Edukasi:
- Beberapa komunitas di sekitar Desa Besakih menawarkan kegiatan seperti workshop membuat kerajinan tangan, kelas memasak, dan sesi meditasi yang memberikan pengalaman imersif dalam budaya Bali.
Dengan menjelajahi kawasan di sekitar Pura Agung Besakih, kamu akan mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap tentang Bali, melampaui keagungan puranya dan menyelami kekayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang ditawarkannya.
Etiket Budaya dan Rasa Hormat di Pura Agung Besakih
Saat berkunjung ke Pura Agung Besakih, yang terletak di lereng Gunung Agung di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, sangat penting untuk memperhatikan etiket budaya dan rasa hormat. Pura ini, sebagai pura terbesar dan salah satu yang paling suci di Bali, memegang peranan penting dalam agama Hindu dan budaya Bali. Berikut beberapa hal yang harus kamu ingat saat berkunjung:
1. Pakaian yang Pantas:
- Saat mengunjungi Pura Agung Besakih atau pura-pura lain di kompleks ini, seperti Pura Penataran Agung Besakih dan Pura Basukian, kenakan pakaian yang sopan dan menutupi bahu serta lutut. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap keagamaan dan kesucian tempat tersebut.
- Selendang atau sarung sering kali diperlukan dan tersedia untuk disewa atau dipinjam di pintu masuk.
2. Menghormati Praktik Keagamaan:
- Pura Agung Besakih adalah tempat ibadah bagi umat Hindu. Jadi, penting untuk menghormati praktik dan ritual yang mungkin sedang berlangsung. Jika ada upacara keagamaan, tonton dengan tenang dan hormati batas yang telah ditentukan.
3. Fotografi dengan Bijak:
- Meskipun mengambil foto adalah cara yang bagus untuk mengabadikan pengalamanmu, ingat untuk tidak mengganggu ibadah atau upacara. Selalu minta izin sebelum mengambil foto orang atau prosesi keagamaan.
4. Bersikap Sopan dan Menghormati Budaya:
- Ingatlah bahwa kamu sedang berkunjung ke tempat yang sangat dihormati oleh masyarakat Bali. Tunjukkan rasa hormatmu dengan bersikap sopan dan tenang selama di area pura.
- Jika kamu memiliki pertanyaan tentang pura atau ritual, tanyakan dengan sopan kepada pemandu lokal atau pengurus pura.
5. Memahami Makna Tempat:
- Pura Agung Besakih lebih dari sekedar tempat wisata; ini adalah pusat spiritual dan budaya. Mencoba memahami latar belakang dan sejarah pura akan membuat kunjunganmu lebih bermakna.
- Informasi tentang pura dan praktik keagamaan dapat ditemukan di website resmi atau dari pemandu wisata lokal.
6. Menghormati Alam Sekitar:
- Selain menghormati pura, penting juga untuk menghormati lingkungan sekitar, termasuk Gunung Agung, yang dianggap suci. Jangan meninggalkan sampah dan selalu ikuti jalur yang ditentukan.
7. Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal:
- Saat berada di Desa Besakih dan kawasan sekitar, interaksilah dengan masyarakat setempat dengan hormat. Mereka bangga dengan warisan budaya mereka dan biasanya senang berbagi cerita dan pengetahuan tentang tempat mereka.
Mengunjungi Pura Agung Besakih adalah kesempatan unik untuk menyaksikan kekayaan budaya dan spiritual Bali. Dengan menghormati etiket dan tradisi setempat, kamu tidak hanya akan menikmati pengalamanmu tetapi juga mendapatkan penghargaan dan rasa hormat dari masyarakat lokal.
Upaya Pelestarian dan Tantangan
Pemerintah dan masyarakat setempat aktif melakukan upaya pelestarian Pura Agung Besakih dari bencana alam, erosi, serta dampak manusia. Meskipun demikian, tantangan seperti perkembangan pariwisata dan perubahan lingkungan tetap menjadi perhatian dalam mempertahankan integritas kompleks pura ini. Berbagai organisasi dan inisiatif terlibat dalam menjaga keaslian dan keindahan Pura Agung Besakih.
Digitalisasi Pariwisata di Pura Agung Besakih
Dari channel Youtube MKP Mobile Official, Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta, menyatakan bahwa implementasi digitalisasi pembelian tiket pariwisata, parkir, dan layanan publik bersama MKP adalah langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan ribuan pengunjung setiap hari yang datang ke Pura Agung Besakih, yang merupakan salah satu destinasi wisata kelas dunia.
“Kami berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk Pura Agung Besakih. Dengan Traffic Intelligence System MKP, memudahkan pelayanan pembayaran digital sekaligus mengoptimalkan perolehan PAD,” katanya.
I Gusti Lanang Muliarta
Berikut adalah beberapa pedoman umum yang perlu diingat saat mengunjungi Pura Besakih:
- Pengunjung diharapkan mengenakan pakaian yang sopan. Wanita sebaiknya memakai kain sarung dan selendang untuk menutupi bahu mereka.
- Hindari menyentuh atau berinteraksi fisik dengan benda suci, patung, atau ornamen di dalam pura.
- Pura Besakih memiliki prasasti dan benda suci lainnya. Jangan menginjak atau menyentuhnya sebagai tanda penghormatan.
- Jagalah ketenangan saat berada di area pemujaan dan hindari berbicara dengan suara keras.
- Jika ada upacara keagamaan atau ritual yang sedang berlangsung, jangan mengganggu atau ikut serta tanpa izin.
- Beberapa area di dalam Pura Besakih mungkin hanya boleh dimasuki oleh umat Hindu. Jangan memasuki area tersebut tanpa izin.
- Pura Besakih buka dari jam 07.00-18.00 WITA.
- Harga tiket masuk Pura Besakih tahun 2023 adalah Rp 50 ribu.
Kesimpulannya, Pura Agung Besakih adalah kompleks pura megah yang memiliki sejarah, signifikansi budaya, arsitektur indah, dan pentingnya dalam agama Hindu Bali. Mengunjungi pura ini akan memberikan pengalaman spiritual dan keindahan alam yang tak terlupakan. Penting untuk menghormati adat istiadat setempat saat berkunjung agar kita dapat merasakan makna mendalam dari Pura Agung Besakih.
FAQ
Berapa tiket masuk Pura Besakih?
Harga tiket masuk Pura Besakih tahun 2023 adalah Rp 50 ribu.
Kapan Penyineban di Pura Besakih?
Tanggal pasti Odalan di Pura Besakih, termasuk Penyineban, bisa berbeda-beda setiap tahunnya karena mengikuti kalender Pawukon dan tidak selalu bertepatan dengan kalender Masehi. Penyineban adalah hari-hari terakhir dari upacara Odalan, yang merupakan puncak dari rangkaian upacara tersebut. Untuk tahun 2023 jatuh pada 26 April 2023
Siapa yang dipuja di Pura Besakih?
Di Pura Besakih, yang dipuja adalah para dewa Hindu. Pura ini dianggap sebagai pura utama dan suci di Bali, tempat para dewa Hindu disembah dan dihormati. Beberapa dewa yang dipuja di Pura Besakih antara lain Dewa Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa Brahma, Dewa Wisnu, Dewa Siwa, dan dewa-dewa lainnya. Pemujaan terhadap dewa-dewa ini merupakan bagian integral dari praktik keagamaan Hindu di Bali.